Rabu, 10 Oktober 2012

Jenis-Jenis Sejarah [1]

Jenis-Jenis Sejarah -Pada artikel kali ini saya akan menguraikan jenis-jenis sejarah, apa saja yang mendasari pembagian jenis-jenis sejarah itu. Untuk lebih mudahnya kata kunci pada artikel ini ada sejarah dunia, sejarah lokal, sejarah nusantara, sejarah kebudayaan, sejarah perekonomian, sejarah politik, sejarah sosial, sejarah teknologi, sejarah pendidikan, sejarah keluarga, sejarah militer, dan lain sebagainya. oke mari kita mulai artikel tentang jenis-jenis sejarah.




Majunya ilmu pengetahuan maka berimbas terhadap makin beraneka ragamnya kajian topik sejarah yang diteliti oleh para ahli. Tema sejarah menjadi terbagi menjadi beberapa jenis yang didasarkan pada objek yang dikaji misalnya sejarah politik,sejarah perekonomian, sejarah sosial budaya. Adapun didasarkan pada wilayah yang menjadi kajian misalnya sejarah Indonesia, Sejarah Eropa, dll. Lalu jenis sejarah berdasarkan cakupan wilayah pembahasan misalnya, Sejarah Dunia, Sejarah Nasional dan Sejarah Lokal. dan aspek-aspek lain. 
Sejarah itu dapat digolongkan dalam beberapa jenis sejarah sehingga dalam pembahasan sejarah lebih terfokus pada suatu masalah, walaupun dalam pembahasan itu juga terkait dengan berbagai masalah. Oleh karena itu, yang dimaksud jenis dan kategori sejarah adalah perpaduan ciri-ciri yang pada dasarnya dianggap sebagai karakteristik kelompok dan adanya kemampuan menampilkan jenis atau tipe sejarah.

Menurut Louis Gattaschalk dalam bukunya yang berjudul Mengerti Sejarah, terjemahan Nugroho Notosusanto tahun 1975, ia membagi sejarah dalam tiga jenis:
1. yang menentukan kelangsungan hidup rekaman sejarah hanya kebetulan ditemukan.
2. untuk penulisan sejarah di masa mendatang dengan teknik sampling, akan diperoleh tokoh sejarah yang konkret.
3. penulisan sejarah yang menggunakan contoh par excellen, yaitu seorang individu terkemuka dalam bangsanya yang memiliki watak mampu memperbaiki perilaku bangsanya secara optimal menyeluruh.

Pembagian Jenis-Jenis Sejarah Berdasarkan Fokus Masalahnya

1. Sejarah geografi
Sejarah geografi ini dikaitkan dengan masalah sejarah yang memiliki keterkaitan dengan geografi, untuk menjawab pertanyaan "di mana peristiwa itu terjadi?" baik secara langsung maupun tidak langsung. Peristiwa sejarah dalam sejarah geografi ini dikaitkan dengan tempat dan lokasi kejadiannya. Oleh karena itu, ilmu pengetahuan tentang geografi (ilmu geografi) sangat diperlukan, kemudian muncul pertanyaan "mengapa di tempat tersebut?". Selain itu, pengetahuan geografi juga penting dalam perjalanan sejarah bangsa Indonesia, luas wilayah Indonesia dan keadaan alam ikut mendukung terjadinya suatu peristiwa sejarah. Bahkan adat istiadat pun juga mengambil peran. Begitu juga keadaan alam, dapat dipakai sebagai pertimbangan untuk menciptakan strategi dalam perang.
2. Sejarah ekonomi
Sejarah ekonomi adalah cabang sejarah yang paling cocok dengan teknik-teknik kuantitatif sehingga dianggap sebagai sains atau ilmu sosial. Sejarah ekonomi membahas masalah perekonomian bangsa-bangsa dari zaman purba hingga sekarang. Substansi sejarah ekonomi : produksi barang dan jasa, pekerjaan, penghasilan, harga dan lain-lain yang dapat diukur (dihitung ), apalagi unit-unit pengukur cukup standar sehingga dapat dibanding menurut ruang dan waktu di mana dan kapan saja.
Sejarah ekonomi merupakan sejarah mengenai perekonomian. Pada awalnya masyarakat yang sederhana mencukupi kebutuhan hidupnya dengan mengambil dari apa yang ada di alam sekitarnya (food gathering). Berkat kecerdasan yang dimiliki dan karena kebutuhan yang terus meningkat maka manusia mulai menghasilkan bahan makanan yang diperlukan (food producing). Pada mulanya, sistem ladang yang dikerjakan kemudian sistem sawah sehingga kebutuhannya makin mudah dapat dipenuhi. Setelah hubungan ekonomi dengan luar dilakukan, orang mulai mengusahakan perkebunan yang penghasilannya lebih tinggi. Sementara itu, manusia mulai mengusahakan guna memenuhi kebutuhan yang bersifat sekunder. Makin luasnya hubungan dengan dunia luar maka kegiatan ekonomi ditingkatkan menjadi industri. Hubungan antarbangsa memungkinkan dilakukan perdagangan yang lebih luas sehingga mencapai tingkat dunia.
Melalui hubungan perekonomian dan majunya perdagangan inilah banyak pedagang Cina dan India yang masuk ke nusantara. Keberadaan mereka berpengaruh besar, baik di bidang ekonomi, sosial, budaya, dan religius. Bahkan kerajaan-kerajaan Nusantara dapat dikenal di luar negeri akibat banyaknya pedagang-pedagang asing yang singgah di kerajaan pada masa itu. Dengan demikian sejarah ekonomi bangsa Indonesia berkembang dari tingkat sederhana ke arah ekonomi luas bahkan mampu menembus ekonomi internasional.

3. Sejarah sosial
Ruang lingkup masyarakat tingkat sejarah sosial cukup luas, yakni lapisan masyarakat dari tingkat atas sampai lapisan bawah. Sejarah Sosial mengkaji masalah sejarah masyarakat yakni kondisi masyarakat, kegiatan masyarakat, stratifikasi masyarakat dan sebagainya. Di antara bentuk-bentuk sejarah sosial itu, misalnya sejarah agraria yang mempunyai sub-sub cabang seperti sejarah pertanian dan sejarah pedesaan. Di Indonesia Prof. Sartono Kartodirdjo adalah pelopor dari sejarah sosial terkemuka. Jasanya besar dalam memelopori penulisan sejarah yang menggunakan pendekatan-pendekatan ilmu sosial. Salah satu karyanya yang berasal dari disertasinya ialah The Peasant's Revolt of Banten in 1888 (1996) merupakan terobosan dalam historiografi Indonesia modern.
Sejarah sosial bangsa Indonesia tidak dapat dipisahkan dari kehidupan masyarakat. Masalah sosial menjadi pendorong munculnya peristiwa-peristiwa sejarah. Sejarah sosial mengalami proses perkembangan sesuai dengan perkembangan taraf hidup manusia. Sejarah sosial terus mengalami perkembangan selaras dengan perkembangan masyarakatnya dari yang paling sederhana ke tingkat yang lebih maju. Munculnya modernisasi masyarakat pun akan terus membangun kemajuan sosial. Seperti dalam taraf hidup yang sederhana di masa bercocok tanam, maka upaya sosial muncul dengan masyarakat gotong royong yang dirasakan sebagai hal yang wajib dalam kehidupan bermasyarakat luas bahkan kepada aturan-aturan masyarakat yang perlu mereka taati bersama untuk dijaga kelestariannya.
Setelah masuknya hinduisme, kehidupan sosial masyarakat semakin baik, bahkan mereka secara sukarela dan bersama mampu menghasilkan bangunan yang amat besar dan dianggap suci, seperti candi Prambanan dan Borobudur. Di zaman Islam, seiring dengan berkembangnya kerajaan Islam di Nusantara masyarakat sudah mulai teratur, kehidupan sosial semakin tampak membawa kesejahteraan dan perbaikan sosial. Kehidupan demokrasi mulai tertata melalui sistem kerajaan.

4. Sejarah ketatanegaraan dan sejarah politik 
Sejarah politik merupakan sejarah yang membicarakan soal keterkaitan manusia dengan pemerintahan. Berdasarkan peninggalan sejarah diungkapkan bahwa zaman praaksara berbentuk kesukuan. Namun setelah pengaruh Hindu dan Buddha masuk ke Nusantara, muncul sistem baru, yaitu kerajaan, misalnya, Kerajaan Kutai. Sistem kerajaan berkembang luas di Nusantara, baik di Jawa atau di luar Jawa muncul banyak kerajaan Hindu dan Buddha. Masuknya agama Islam ke Nusantara memberi angin baik bagi pertumbuhan kerajaan, sebab memunculkan sistem baru dalam istana. Pada zaman Islam, gelar kepala negaranya adalah sunan atau sultan, itulah salah satu bentuk perkembangan sejarah ketatanegaraan. Datangnya bangsa Barat yang menimbulkan sistem penjajahan di Indonesia juga memperkaya penulisan sejarah politik. 
Kajian tentang kekuasaan merupakan fokus utama dalam sejarah politik. Dalam pendekatan yang konvensional, sejarah politik biasanya dikaitkan dengan sejarah “orang-orang besar”. Orang-orang ini biasanya berkuasa dalam sebuah kerajaan atau negara. Orang-orang tersebut misalnya raja atau penguasa. Kalau kita menulis sejarah Perang Dunia II sebagai sejarah politik, maka kita akan menampilkan tokoh-tokoh yang dianggap sebagai “orang-orang besar”. Tokoh-tokoh tersebut misalnya Hitler, Kaisar Hirohito, dan Musolini. Kita akan mendeskripsikan bahwa tindakan tokoh-tokoh tersebut sangat menentukan perubahan dunia.
5. Sejarah militer
Dalam banyak catatan sejarah dunia, perang merupakan bagian yang tak terpisahkan dari perilaku manusia. Kajian tentang perang merupakan bagian penting dari sejarah militer. Dalam sejarah militer, bisa dikaji strategi yang digunakan, kekuatan pasukan yang berperang, dan senjata yang digunakan. Penulisan sejarah militer sesungguhnya tidak hanya melihat aspek politik dari militer itu sendiri. Perang dapat pula menjadi budaya pada suatu masyarakat tertentu. Dengan pemahaman seperti ini, maka dalam menulis sejarah militer bisa dilihat dari aspek budaya.
Dalam mempelajari sejarah perang, perhatian kita bukan hanya pada persenjataan saja. Perang dapat berhasil harus didukung oleh faktor-faktor lainnya seperti dukungan logistik. Contoh hal ini bisa kita lihat dalam perang antara Mataram dengan VOC. Sultan Agung sebagai raja Mataram mengirimkan pasukannya ke Batavia (Jakarta). Dalam melakukan perang dengan VOC, Mataram ternyata mengalami kekalahan. VOC berhasil membakar gudang persediaan makanan pasukan Mataram di daerah Krawang. Dengan cara seperti ini, bantuan logistik pasukan Mataram menjadi lemah.
masih ada kelanjuatan dari artikel Jenis-Jenis Sejarah [1] pada artikel "Jenis-Jenis Sejarah [2]" langsung di klik ya link untuk artikel yang berhubungan.

Demikian artikel "Jenis-Jenis Sejarah [1]" ini saya susun, artikel ini saya ambil dari ( BSE ) Buku Sejarah kelas X Karangan Wardaya, Dwi Aris Listiyani, Hendrayana, dan Tarunasena.

TAHUKAH ANDA, BUKU BSE DAPAT DIMILIKI SIAPA SAJA SECARA GRATIS TANPA MELANGGAR HUKUM ? SEGERA KLIK DISINI UNTUK DOWNLOAD BUKU BUKU BSE LEWAT ARSIP KAMI


Semoga Apa yang beliau tulis dapat dicerna oleh teman teman semua ^_^. 
Pesan yang hendak disampaikan sentra-edukasi.com adalah "Mari kita gunakan BSE!, Siapa bilang BSE tidak bermutu ^_^, Mari kita mudahkan pencarian informasi untuk pendidikan!!!" Jenis-Jenis Sejarah [1]- END

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Test